Minggu, 04 Juli 2010

Pantun



Rajin-rajinlah mencari kayu
Hati yang gundah bawa ke batang
Rajin-rajinlah menuntut ilmu
Supaya mudah laduni datang


Kebatang turun bukan sembarang
Kalau tidak kuat mengemban
Laduni dating bukan sembarang
Kalau tidak kuat ibadah dan sembahyang…

Kalau ada pohon bambu
Jangan di potong berkarat-karat
Kalau ada kesalahanku…
Mohon maaf dunia akhirat…

Itu Aku


Dari jauh aku memandangmu…
Lewat semua mata hatiku..
Dari jauh aku mengagumimu
Lewat semua nada suaramu…

Dari jauh aku mengkhayalmu…
Lewat beragam bunga tidurku
Dari jauh aku mendo’akanmu
Walau kau tak pernah tahu…

Untuk bicara cinta bibir ini tertutup rapat…
Untuk bicara rindu lidah ini terasa kelu…
Kini yang kulakukan hanya termangu…
Menunggu….
Menantikan datangnya sang waktu…
Tuk’ satukan hati yang rindu…

Suhuf Cintaku



Cintaku tergores di suhuf-suhuf dengan tintah emas…
Rangkaian kalimatnya mengukir setiap cerita yang menjelma…
Berlegenda dan penuh petuah yang bermakna…
Namun, kebenaran bisik hati membuatku khauf akan rasa cinta yang bertahta…
Tatkala sang rama tak’ jua bersua kepada sang sinta…

Hidup tanpa cinta



Cinta……
Tak habis ia dibagikan…
Tak kurang ia di berikan…
Tak lenyap ia di curahkan…
Justru ia berkelipatan…

Tanpanya aku hanya sayap-sayap patah…
Yang tiada guna dan lemah…
Tanpanya aku hanya daun berguguran
Yang rindu akan nyanyian hujan..

Tanpanya aku hanya kering pepohonan…
Yang gersang tanpa kehidupan
Tanpanya aku hanya keras bebatuan
Yang lapuk karena kesepian…

Maka berikanlah aku cinta…
Yang tak lekang oleh masa…
Tak lapuk di makan usia…
Karena ia selalu sejati…
Tulus murni dan abadi…

ALWAYS REMEMBER
LOVE WILL FIND YOU
IF YOU TRY

Tangis Bisu Ayah



Dahulu kau tampak gagah dan perkasa
Kau bekerja tanpa banyak bicara
Sekarang engkau mulai menua…
Tak’ dapat bekerja sekeras waktu muda
Kau tampak keriput
Namun semangatmu tak’ mudah larut
Kau bagaikan batu karang
Yang selalu kuat walau tak’ sedikit ombak menerjang…
Di mataku engkau sang pahlawan
Rela berkorban untuk kami sekeluarga makan…
Impianmu sungguh tinggi
Memacu kami untuk meraih mimpi
Di hening yang menyapamu…
Tetes bening, hangat jatuh di pipimu….
Terdengar lemah suamu….
“Anakku, berjuanglah demi masa depanmu”

Gadis Berkerudung Putih



Dari kejauhan terlihat seorang gadis berkerudung putih…
Wajah dan perangainya memancarkan sinar ketakwaan…
Bibirnya senantiasa dihiasi indah senyuman….
Lidahnya terjaga tak’ banyak bicara…

Oh…gadis berkerudung putih
Engkau bagaikan bunga melati yang wangi
Bersih dan berseri di taman hati

Begitu banyak kumbang menggoda
Namun, kau tetap terjaga
Walau tak’ jarang kau terluka oleh tajam duri dunia

Selamatlah engkau hai bunga surga…
Mekar mewangi sepanjang masa…