Sesungguhnya hamba masihlah hina di hadapan-Mu Ya Allah...
Hamba layaknya buruh yang meminta upah dalam beribadah
Ibadah hamba masih di atas bayang-bayang takut dengan neraka-Mu dan mengharap surga-Mu...
Ampuni hamba..."
Dan besarkanlah kehambaan hamba kepada-Mu...
Karena yang paling hamba takuti adalah kecemburuan-Mu Ya Allah saat hamba berbuat dosa
Jangan pernah berpaling dari hamba
Cintai hamba...
Rinduilah hamba yang kerdil di hadapan-Mu
Agar bahagia kalbu hamba yang berdebu
Terangilah jalan hidup hamba dengan cahaya kasih-mu
Bimbinglah hamba dengan hidayah suci-Mu
Ya Allah dalam keheningan hamba merayu
Ampunilah segala dosa hamba yang lalu
Sungguh sujud hamba hanyalah mendambakan keridhaanmu
Dan tempatkanlah hamba di dalam Rahmat-Mu
Ya Allah dengarlah bisik rintihan
Tunjukkan jalan kebenaran
Suburkan hati hamba dengan keimanan
Karena hanya kepada-Mu hamba sandarkan harapan
Senin, 11 Juli 2011
Minggu, 10 Juli 2011
Kelabu Yang Membuatku Ragu
Antara kaca dan permata terpantul silau yang sama saat sinar mentari menyentuhnya
Berbeda memang, fisik yang nampak oleh indera...
Tapi, tetap saja...
Di bening mataku semuanya terlihat sama
Aku hanya dapat tertunduk
Berharap semuanya terkatup tanpa harus ada gejolak hati yang meletup sayup
Selalu logikaku bertanya “apa langkah yang ku ambil ini benar?
Atau ini hanya bagian kisah kusamku yang masih berkelanjutan?”
Aku tidak ingin berprasangka...Lalu hatiku pun ikut bicara
“ perasaan yang ku simpan masih sama terhadapnya, dan gelombang kerapuhan masih menjilati pantai cinta yang laidai ini...masihkah aku layak percaya???berharap??? dan merangkak mendekatinya??”
Ku coba mengerti, memahami dan menjalani takdir yang tertulis di tanganku
Terlalu rumit dan sakit...
Mungkin rasa khaufnya terhadapku membentengi jiwanya bersua sama
Ataukah adat dan syari’at yang berontak tanpa jeda??
Hingga enggan syahdu merayu hati yang kuyu
Sekarang ada cahaya baru yang ingin menyelamatkanku dari langit yang kelam kelabu
Sungguh aku bahagia...
Ku sambut dengan senyuman mesra
Dan lihatlah....apa yang dilakukan jiwaku??
Ragu???!!!
Jujur....
Kerapuhan masih menghantuiku
Ya, aku masih rapuh...
Dan tidak semudah itu sembuh
Perlu banyak waktu untuk menata ulang perasaan yang telah menjadi abu
Hanya kuasa Ilahi yang ku dambakan untuk menjadi obat atas segala perkara yang menimpa
Tolonglah...
Tolong mengerti aku...
Posisiku...
Dan rasaku...
Ini tidak semudah angin menggoyangkan dedaunan
Perlu waktu untuk membimbing langkahku yang tertatih letih
Sehingga suatu saat ku mampu bertumpu tanpa belenggu
Mencinta dengan tulus kepada insan yang kusayang
Karena Adat atau Syari'at Kau Khauf Kepadaku???
Entah karena adat atau syari’at
Rasa khauf menghantuimu...
Aku tidak tahu apa yang salah pada diriku??
Katamu rasa segan menyelimuti hati kala tatap bertemu
Padahal, siapalah aku??!
Tiada yang istimewa...
Semuanya biasa
Atau itu hanya sebuah alasan palsu berbumbu tabu
Untuk menghindari rahasia hati yang menguntai
Hingga asaku terhadapmu menjadi gontai???
Yah,yang kulakukan hanya mencoba mensyukuri nikmat yang t’lah di beri Ilahi
Tapi, masihkah ada guna bila keteduhan tak terpatri sempurna di hati??
Apalah arti suara hati yang tak dapat ku ingkari
Jujur, harapku membumbung tinggi laksana awan di cakrawala
Namun, kabut ragu menjatuhkanku hingga tak berdaya...
Keyakinan suci akan cinta sejati
Mengunci mata dan hati ini...
Apakah salah bila ku berharap dia menjadi insan yang ku sebut kekasih??!
Percayalah,ini bukan hanya sekedar kalam yang ku tata fasih
Tapi, harap dari kaca cinta bernafas jernih
Langganan:
Postingan (Atom)