Sabtu, 28 Mei 2011

AMARAHKU...pada DIA, dan KALIAN"

18 Mei 2011
Sebenarnya perasaan apa ini???terlalu perih untuk dipendam, dan terlalu sukar untuk di ungkapkan. Semuanya abstrak, abu-abu...aku telah berusaha sekuat apa yang ku mampu untuk mencari solusinya, yah..paling tidak untuk sekedar menahan jiwaku agar tidak musnah berdarah oleh rasa ini.
Aku bodoh, dan membodohi diriku sendiri. Kata maaf dan kelapanganku untuk mereka di buang percuma. Mereka hanya menganggap pengorbananku hanya sampah, terlebih “DIA” makhluk sempurna yang selalu di puja laki-laki yang dulu pernah istimewa di hatiku. Dia selalu mengucilkanku dengan dalih membalas sakit hatinya dan kakak angkatnya atas sindiran real dari ku tempo lalu. Oke, hal itu aku masih bisa kuterima,tapi....ku rasa dia sudah keterlaluan dan hal ini tidak bisa di biarkan. Aku berkata hal itu masing-masing hanya satu kali dan aku sudah MINTA MAAF berulang kali, sedangkan DIA???BERKALI-KALI menghina tanpa memberikanku kesempatan untuk BERNAFAS!!!!
Dia kira yang punya perasaan hanya dia dan kakaknya apa??? Sedangkan aku, hanya manusia yang kampungan, yang tiada hak untuk mengeluh kesahkan apa yang ku rasa???hey,....apa ini sikap seorang wanita yang di agungkan laki-laki itu???yang katanya baik hati, cantik, kaya, keturunan baik-baik, dan smart???huh, picik sekali penilaian itu. Hm...kuakui awalnya aku kecewa dengan hubungan yang mereka jalani, langkah kedua aku mulai berikhlas hati, tapi...akhirnya ku tahu sikap mereka sesungguhnya...TIDAK PUNYA HATI,EGOIS!!!mereka hanya memikirkan perasaan mereka sendiri, sedangkan aku???huh, mereka injak-injak harga diriku dengan kejam. Apa kurang pengorbanan yang telah kuberikan untuk mereka??segala kemauan mereka ku turuti dengan mengabaikan diriku sendiri. Namun, apa balasan mereka???MENGHINA!!!apa orang sempurna seperti mereka hanya bisa melakukan hal nista seperti itu??
jujur, aku bukan orang yang sempurna, banyak sekali kekurangan yang ada pada diriku. Kalau bisa di deskripsikan, aku hanya wanita yang terlahir dari keluarga sederhana, yang hanya CUKUP menyambung hidup, aku tidak cantik,tidak pintar, dan tidak mempunyai sikap yang baik, apalagi disebut wanita baik hati...jauh sekali karakter itu dari diriku. Tapi, apa mesti aku dihina???apa mereka tidak sadar, mereka telah mencabik-cabik sesuatu hal yang sangat berarti di hidup kami...KEBAHAGIAAN.”
Hampir 3 bulan jiwaku tergoncang, pikiranku tak tenang dan parahnya sesuatu yang tidak ku inginkan mencengkamku. Sakit yang semula tidak pernah kualami kini kurasakan. Menggerogoti kuasa atas tubuhku dengan kejam,tanpa ampun!!!tiap malam aku hanya bisa menangis dalam kesunyian. meratapi,dan mencoba menjernihkan segala yang terjadi, yang bagiku sangat cepat dan berat. Tapi, apa???”DIA”, wanita sempurna itu malah melayangkan kiriman sms mesra dengan kekasihnya. Seakan dia ingin mengejekku dengan kebahagiaan yang di rengkuhnya sekarang. Semula aku tidak marah, aku mencoba bersabar dan memperingatkannya agar menjaga perasaanku, setidaknya sebagai sesama manusia yang mempunyai PERASAAN!!! Hal yang mengejutkan, dia tidak memperdulikan rintihanku. Dia, melakukannya terus...terus...dan terus...hingga akhirnya amarahku memuncak dan membakar diriku sendiri, aku jatuh sakit!sakit yang tidak bisa di sembuhkan oleh dokter manapun dan dengan obat apapun!
PUAS????SUDAH PUAS???ATAU KAMU BELUM PUAS???KALAU BEGITU, DATANG KEMARI,TEMUI AKU...DENGAN SENANG HATI AKAN KU ULURKAN SEBILAH PEDANG KETANGANMU...LALU BUNUHLAH AKU!!!
Karena percuma kalau aku masih bernafas, nampaknya kalian tidak puas melihat penderitaanku, bahkan sakaratul mautku pun, kalian TIDAK PEDULI. Daripada begini, aku semakin sekarat melihat kesedihan orang tuaku yang tiada henti menatap penderitaan yang ku alami, sekali lagi kutawarkan kepada kalian...
CEPAT BUNUH AKU SEKARANG,DARI PADA AKU MATI OLEH PEMBANTAIAN PERASAAN ORANG TUAKU YANG KALIAN LAYANGKAN SECARA PERLAHAN!!!

IKHLAS????

Aku tidak marah dengan siapapun,aku hanya merenungi kesalahanku sendiri..oleh karena itu ku memilih diam. aku telah mencoba mengikhlaskan semuanya...hal yang membuatku tidak dapat bertahan, mereka selalu memburuku dengan berbagai macam pertanyaan yang menguncang jiwaku...apakah aku harus menjawab hal yang tidak ingin ku dengar bahkan ingin sekali kulupakan segalanya?sungguh, bukan ku tidak menghargai semua bentuk perhatian mereka kepadaku lewat pertanyaan-pertanyaan itu. Namun, aku hanya manusia yang berhati lemah, tidak sekuat dan setegar apa yang mereka perkirakan.
Aku mencoba menyelami satu kata “ikhlas” yang rasanya teori ini sudah di ajarkan sejak aku kecil, namun dalam pengerjaannya aku sangat jauh...jauh...jauh dari kata “IKHLAS”. Sekarang aku benar-benar ingin mengubur sedalam-dalamnya harapan yang kupunya dan mencoba menepis segala bentuk harapan. Aku akan coba, walau sungguh mustahil aku seperti itu. Kini di usiaku yang beranjak dewasa mulai kumengerti, semua cinta itu petaka. Dan aku tidak akan mencoba jatuh cinta kecuali ada seseorang yang dapat mengubah pandanganku itu. Aku sudah jera, rasa sakit ini terlalu menyiksaku.sudah cukup aku tersakiti!

Curhat Q

Hm....terkadang aku merasa kasihan terhadap diriku sendiri. Aku merasa benar-benar kalah dan lemah hanya karena satu kata “CINTA”. Bodoh, benar-benar bodoh! Aku dengan sadar, pasrah menjadikan jiwa dan ragaku di perbudak kata itu begitu saja. Dia pernah berkata “aku tidak ingin membuat orang yang mencintaiku sakit hati”...”MENCINTAIKU??”...kalau kureka ulang kata itu, dapat ku buka tabir kenyataan yang sebenarnya. Hanya aku yang ‘MENCINTAINYA’, dan dia “TIDAK”. Oh, betapa terlukanya hatiku. Angin cinta itu kian bersuhu panas dan melembabkan hatiku hingga berkeringat darah segar.
Aku sadar akan hal ini. Namun, otakku mencoba menolak mencernanya secara rasional. Sungguh aku mencintainya, menyayangnya, dan mengharapkannya. Sekarang dan selamanya.

Pertentangan hati

Rintihan tangisku pecah tak terelakkan
Enyah tergilas deskripsi yang kau lisankan
Zahirku sontak menjadi kuyu dan bisu
Asaku terbang tak beraturan

Kosong!” itu yang terlintas di benakku tentangmu
Ejekkan sua bantinku seakan mencekik tanpa ampun
Karma ataukan cobaan hingga kelabu ini mengancamku?
Argumen itu yang selalu berotasi di memori
Seakan ingin menguasai seluruh nadi
Intihan hati yang gerimis miris
Hingga hanya tanya yang mengamuk dengan sadis

Waktu???”...yah, ANDAI waktu dapat ku putar ulang
Aku ingin menghapus detail perjumpaan itu
Namun, terlambat!”
Dalam keajaiban seperti apapun hal itu tidak mungkin
Aku yang salah dan aku tidak dapat melawan takdirku...

“ first word”