Rabu, 28 Agustus 2013

Stop Berbangga Diri!!!!!

*Selalu ada kemuliaan orang lain diatas dirimu......
*Bakarlah rasa ujub dan sombong dalam diri.........

Ketika bertemu anak kecil, anggaplah mereka lebih mulia karena mereka belum berdosa

Ketika bertemu orang tua, anggaplah mereka lebih mulia karena mereka lebih lama beribadah kepadaNya

Ketika bertemu orang yang jahat, anggaplah mereka lebih mulia karena mereka berlaku seperti itu karena ia belum tahu kebenaran, sedangkan kita melakukan dosa dalam keadaan mengetahui kebenaran

Astagfirullah....3x

Munasabah:"Mengapa aku menjadi manusia?"

"Suka dan dukamu adalah ujian dariNya. Allah hendak mengetahui seberapa paham yang telah engkau pelajari, bukan seberapa banyak engkau belajar" Nasehat mama.

Kata-kata itu begitu menyentuhku dan membuatku berpikir lebih jauh tentang pertanyaanku selama ini kepadaNya, "Mengapa aku harus menjadi manusia di bumi ini? yang merasakan di kandung, di lahirkan, di besarkan, lalu menghadapMu kembali. itupun aku tidak tahu, apakah aku akan Engkau sambut dengan kebahagiaan atau dengan kemurkaan atas jalan yang kupilih selama di dunia ini". 

Sempat ku menerka bahwa hidupku lebih bahagia saat aku berada dekat denganNya sebelum aku diturunkan ke bumi melalui rahim seorang wanita yang ku sebut, "Mama".

"Jika aku masih berada di sisiNya aku tidak akan merasakan pahit, manis, sesat, dan selamat dari rimba kehidupan" pikirku liar.

1992 hingga kini 2013, itu adalah rengang waktu yang telah ku jalani di dunia ini. terhitung semenjak 1997 hingga kini, kurang lebih 16 tahun aku selalu bertanya, "mengapa aku harus menjadi manusia?"

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56)

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa yang berguna bagi manusia, dan yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan di antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS Al Baqarah: 164)

Yup, TAUHID!
Itu bentuk jawaban dari yang aku cari selama ini
Allah SWT. ingin yang berada di sisiNya kelak mengenalNya karena keyakinan padaNya dengan proses pencarian, dan ujian, bukan karena terbiasa dan akhirnya tidak tahu apa-apa tentangNya, hanya sekedar yakin oleh keterbiasaan. Allah ingin manusia menjadi hamba yang KUAT. Ia memuliakan manusia dengan caraNya dan membiarkan manusia untuk memilih mendekatiNya atau menjauhiNya.

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Setiap kali keberadaan sesuatu semakin bermanfaat bagi hamba sementara kebutuhan dirinya kepada hal itu sangatlah besar maka rasa sakit akibat kehilangannya juga semakin menyakitkan…” (ad-Daa’ wa ad-Dawaa’, hal. 223 cet Dar al-’Aqidah 1423 H)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Ibadah adalah suatu istilah yang memadukan rasa cinta yang sempurna untuk Allah dan puncaknya serta perendahan diri yang sempurna kepada Allah dan puncaknya. Adapun kecintaan yang tidak diiringi dengan perendahan diri tidak disebut ibadah, demikian pula perendahan diri yang tidak dilandasi dengan kecintaan juga bukan ibadah. Sesungguhnya yang dimaksud dengan ibadah itu hanyalah apabila terkumpul kedua hal itu dengan sempurna.” (dikutip dari Qurratul ‘Uyun al-Muwahhidin, hal. 3, lihat juga Mi’ataa Su’alin wa Jawabin fil ‘Aqidah oleh Hafizh al-Hakami, hal. 10, at-Tam-hid, hal. 13).

“Sesungguhnya hakekat tauhid itu adalah mengesakan Allah Yang Maha Suci dalam beribadah.” (lihat Syarh Kasyfu asy-Syubuhat fi at-Tauhid, hal. 17 cet. Dar Jamilurrahman as-Salafy). Oleh sebab itu para nabi dan rasul serta pengikut mereka menjadikan dakwah tauhid sebagai dakwah yang paling utama dan paling diprioritaskan, sebagaimana disebutkan dalam kisah pengutusan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu seorang diri untuk berdakwah ke Yaman. Nabi memerintahkan Mu’adz, “Jadikanlah yang pertama kali kamu dakwahkan kepada mereka hendaknya mereka beribadah kepada Allah ‘azza wa jalla. Apabila mereka telah mengenal Allah maka kabarkanlah bahwa Allah mewajibkan mereka untuk melakukan sholat wajib lima waktu setiap sehari semalam.” (HR. Bukhari dan Muslim) (lihat Shahih Muslim yang dicetak bersama Syarahnya [2/47-49]). Riwayat hadits ini menunjukkan bahwa tujuan utama diutusnya para da’i adalah untuk menyeru manusia agar beribadah kepada Allah semata dan supaya mereka tidak menyekutukan-Nya, dan itulah makna dari ma’rifatullah (mengenal Allah) yang sejati. Seorang tidak bisa disebut mengenal Allah selama dia belum mentauhidkan-Nya dalam beribadah, camkanlah hal ini…

Allah tidak marah ketika manusia menghadapNya tanpa harta
Allah tidak marah ketika manusia menghadapNya tanpa tahta
Tapi, Allah marah ketika manusia menghadapNya tanpa IMAN

Bukankah keris nan indah di hasilkan oleh tempaan palu dan panasnya pembakaran???

Mari sama-sama kita memperbaiki tauhid, diri, dan ibadah kepadaNya_^


Kamis, 01 Agustus 2013

Detak Waktu

Kemilauan dunia memang mengiurkan...

Dan aku tidak menyangkal bahwa akupun ikut terpana olehnya

Setelah dari semua kejayaan itu, aku memang bahagia

Hanya sesaat dan kemudian aku mulai "mencari" lagi

Ada yang heran saat teman-temanku bertamu kerumah

Terlihat banyak sekali jam

Ada jam dinding
Jam hias
Dan jam tangan...
*mungkin nanti aku akan membeli jam pasir...

Tak perlu heran...

Dengan segala keanehanku, detak jam dinding mampu membuatku menjadi "diriku"

Itu adalah simfoni yang menemani tiap kata yang kurangkai

Tenang....dan seakan aku tenggelam bersamaan putaran detaknya

Itu kunamakan bahagiaku
Bersama pendengar setiaku atas semua pikir dan tanyaku
Yang selalu mesra ku sebut namanya agar bergetar jiwa dan ragaku

Kasihku, my Robbi, Allah...*

Karena "waktu"....

Ia adalah misteri bagiku

Waktu aku sementara bersamaNya
Waktu aku sementara di rahim seorang wanita
Waktu aku sementara di dunia
Waktu aku sementara di timbunan tanah
Dan waktu aku abadi kembali padaNya dengan membawa semua konsekuensi perbuatan yang aku aku lewati bersama waktu yang berlebel "SEMENTARA"

Maafkanlah Aku


"Jika engkau benar-benar mencintainya, maka kau akan lebih menjaga dirimu, dan diam-diam menyebut namanya dalam pembicaraanmu pada Allah ditiap malam gemintang yang tenang"

Kata-kata itu begitu mengiang di memoriku, sebuah teguran hangat dalam diriku sendiri

Nasehat itu benar, dan kebenaran itu benar-benar menamparku

Aku menghinakan diriku
Mengentayanginya dengan semua hadirku
Agar terlihat
Agar merebut perhatiannya

Aku....
Membuatnya takut!

Maafkan aku wahai Rabbi...
Maafkan aku wahai insan bermata teduh...

Kau bilang kau akan menghilang
Dan...
Akupun akan begitu

Akan kutempatkan kisah ini dalam altar renunganku
Sebagai nasehat
Aku tidak berhak merenggut ketenanganmu bersamaNya

Aku "memalukan"
Dan tidak ingin lebih malu lagi ketika menghadapNya

Tunangan???



Tunangan???

Nuri bingung dengan konsep yang bernama "tunangan"

Bukankah "tunangan" hanya buang-buang waktu

Tunangan adalah pacaran yang dilegalkan ortu dari kedua belah pihak

Dan menurutku...

Tunangan adalah pengikatan yang semu, singkatnya PHP dehhh:D

Kalau memang mau melakukan pengikatan yang sah, kenapa gak sekalian ke notaris adja...

Biar ada konsekuensi yang mengikat kedua belah pihak klo hubungan tersebut tidak ditindak lanjuti ke jenjang yang benar-benar sah menurut hukum agama dan negara

Tawan Aku



Aku ingin menjadi tawananNya
Namun,aku selalu bimbang...

Selama ini aku tidak begitu erat memborgol tauhid dan tingkahku

Apa aku layak dirindui?
Aku pantas dicintai?

Aku...

Bagaikan penghamba yang tiada daya
Aku tidak ingin lemah
Aku menginginkanMu