Kamis, 08 Desember 2011

Pernikahan Itu Ibarat Sepeda

Ikhwan...
Sebelum kau memilihku
Alangkah lebih baik, ikhwan  mendengarkan penuturan ana ini

Ikhwan,
Melakukan perkawinan itu memang mudah
Namun, melaksanakan pernikahan itu sangatlah sulit
Perlu pertimbangan yang matang untuk menjalaninya
Didalam pernikahan bukan hanya proses penyatuan 2 jiwa,2 hati, tapi juga penyatuan 2 keluarga, 2 karakter, dan 2 budaya...
Karena sesungguhnya, semuanya itu adalah pondasi kita dalam mengarungi  bahtera rumah tangga di kemudian hari
Selain itu, sesungguhnya ikhwan adalah amanah untukku dari orang tuamu...apabila ana tidak dapat merawat, menjaga, dan menjadi pendamping yang terbaik untukmu...maka, sungguh ana telah membuat luka di hati orang yang paling mencintaimu di dunia ini...itu adalah hal yang tidak ingin ana lakukan...

Ibarat sepeda, ikhwan adalah roda depan,suami yang bertugas sebagai pemimpin,bukan hanya dari segi materi (pencari nafkah), tapi juga bertugas sebagai navigator kemana rumah tangga ini berlabuh, apakah di jalan yang mendapat ridha Allah, atau di jalan yang mendapat murka-Nya.. ana adalah roda belakang, istri yang setia mengikutimu...dan coba lihat...diantara pedal sepeda, ada rantai yang menghubungkan kita, itu adalah media ana sebagai roda belakang senantiasa mendorong ikhwan kelak dengan kekuatan cinta dan kasih sayang dikala suka dan dukamu, karena istri adalah penentram hatimu yang kadang goyah oleh masalah duniawi...lalu ikhwan,engkau lihat... di atas roda belakang ada boncengan bukan???...nagh, itu ibarat anak-anak kita, mereka akan menjadi tanggung jawabku dalam mengikutimu...ana dituntut dapat menjadi madrasah pertama, dan terbaik untuk itu...selain itu, hal yang sangat penting dari bagian-bagian sepeda adalah di perlukannya rem yang berada di roda depan, itu adalah agama dan kesabaranmu ikhwan, dalam membimbing dan mengayomiku yang hakikatnya adalah tulang yang bengkok...dan hal yang memang sepatutnya ada adalah kedua roda sepeda harusnya mempunyai udara yang sama di dalamnya, itu di namakan sekufu ikhwan...agar kita saling seimbang, tidak hanya menjadi pemimpin atau pengikut...tapi sebagai dua insan yang saling mengingatkan di kala khilaf...

Tolong beri waktu ana untuk menjadi pengemban amanah mulia itu dengan kesiapan yang matang...ana ingin membawakan kebahagiaan...bukan hanya untuk ikhwan, dan anak-anak kita kelak...tapi juga kebahagiaan orang-orang yang selama ini mencintai kita...orang tuamu dan orang tuaku...

Wahai ikhwan yang berjiwa hanif...
Jika engkau telah mengerti...ana hanya mohon do'amu..
Andaikan kita memang telah di takdirkan oleh Allah Azza Wa Jalla untuk bersatu
Dan engkau ridha atas agama, dan segala yang ku miliki...
Ana ridha menjadi pendamping, sahabat, dan kekasih yang senantiasa setia, dan mencintaimu karena Allah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar